Mashier Force
Senin, 02 November 2020
Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik
Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik
1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan
“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang hari ini mendapatkan kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu sekalian.
Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan membantu Bapak/Ibu mengelola data karyawan secara cepat, mudah dan informatif.
Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan dan manfaat yang akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang membedakannya dengan produk sejenis di pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan yang Bapak Ibu pimpin.”
Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai.
2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan
Menggunakan pertanyaan akan mengajak audiens fokus pada tema yang sedang dibahas dan membuat mereka memusatkan perhatian untuk menemukan jawabannya.
“Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam setahun terakhir?”
Pertanyaan sederhana ini cukup ampuh untuk mengajak audiens berpikir sejenak dan berkonsentrasi untuk mencari jawaban. Pertanyaan yang sama diulang kembali di akhir presentasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Anda bisa menyaksikan videonya di sini:
https://www.youtube.com/watch?v=EyUo_nE5rDs&feature=emb_title
3. Membuka Presentasi Dengan Cerita
Membuka presentasi dengan sebuah cerita atau kisah akan mengajak audiens membayangkan kisah tersebut. Secara mental mereka mulai terhubung dengan Anda sebagai presenter dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda dengan lengkap.
Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil menggunakan ponsel.
“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik dan ramah. Dia disukai oleh semua warga di kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai orang yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu, dia juga selalu taat pada aturan.
Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru berangkat ke kantor di pagi hari. Ada rapat penting yang harus dia hadiri sementara dia terlambat bangun karena semalaman kurang tidur mempersiapkan rapat penting tersebut. Di tengah-tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik ini menghidupkan mesin mobil sambil mengirim pesan SMS ke atasannya bahwa dia mungkin datang sedikit terlambat.
Karena terburu-buru dan tidak konsentrasi, dia menginjak pedal gas tanpa menyadari seorang anak kecil bersepeda tepat di depan mobilnya. Ketika dia menyadari hal tersebut, semuanya sudah terlambat. Dia menabrak anak kecil tersebut. Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut adalah anak kandungnya sendiri.
Betapa perih hati tetangga saya tersebut. Dia begitu menyesal karena kecerobohannya telah membawa petaka buat buah hatinya sendiri.
Hari ini, saya ingin mengetuk hati Anda semua bagaimana kita berkendara dengan baik dan penuh konsentrasi agar tidak mengulang kejadian tragis yang dialami tetangga saya tersebut.”
Sebuah cerita yang relevan mampu menggugah emosi audiens. Mengajak mereka merenung dan menghayati cerita sebelum mendengarkan presentasi Anda.
Coba pikirkan sebuah cerita yang relevan dengan presentasi Anda. Tidak harus cerita yang benar-benar terjadi. Anda juga bisa menggunakan cerita rekaan sebagai ilustrasi. Selama cerita tersebut disampaikan dengan penuh penghayatan, secara emosional audiens akan ikut dalam cerita Anda.
4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta
Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa menggunakan informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek dramatis tanpa harus didramatisir.
Misalkan Anda menyampaikan sebuah presentasi bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman, maka Anda bisa membuka presentasi menggunakan data sebagai berikut:
“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari 6 pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan bahwa 85 persen kecelakaan terjadi karena perilaku yang tidak aman.
Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan kepada Anda bagaimana kita menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-kecelakaan kerja yang sering terjadi akibat perilaku tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita sadari.”
Menggunakan data yang relevan akan membuat audiens tersentak. Apalagi jika data tersebut belum pernah mereka dengar sebelumnya dan mengungkap fakta yang dramatis.
5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau Pernyataan
Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh terkenal.
"Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau menulis, melainkan mereka yang tidak belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan dengan perubahan zaman (unlearn), dan belajar kembali hal-hal yang pernah dikuasai sebelumnya namun sekarang telah berubah (relearn).
Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat relevan dengan topik kita hari ini untuk membangun budaya belajar dalam sebuah organisasi. Dengan demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah organisasi pembelajar di mana anggotanya secara aktif terus belajar dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.”
Selain mengutip perkataan tokoh lain, Anda juga dapat menggunakan pernyataan pribadi untuk membuka sebuah presentasi. Jika Anda memiliki pandangan yang kuat terhadap suatu hal, mengapa tidak menggunakannya untuk pembukaan?
Pembukaan Yang Kuat, Audiens Akan Ingat.
Sekarang Anda telah memahami betapa penting pembukaan yang baik dan menarik dalam sebuah presentasi. Persiapkanlah pembukaan Anda. Latih terus menerus sehingga Anda lancar menyampaikannya.
Dengan demikian, sejak menit pertama tampil, Anda akan tampil memukau dan meyakinkan. Audiens pun tertarik untuk mengikuti presentasi Anda sampai selesai karena sejak awal mereka sudah terpesona dengan pembukaan presentasi Anda.
Selasa, 22 Oktober 2019
Cara Menghitung IP Address dan Subnet Mask + Contoh Soal
Cara Menghitung IP Address dan Subnet Mask + Contoh Soal
Cara Menghitung IP Address – Pengetahuan dalam dunia Teknologi Informasi (TI) sangatlah luas. Begitu juga dengan lingkungan kerjanya. Ada banyak hal yang berkaitan dengan TI, salah satunya adalah jaringan atau networking.
Bagi Anda yang berkecimpung di bidang jaringan, baik sebagai siswa SMK, mahasiswa atau seorang profesional pasti sudah familiar dengan yang namanya IP Address, subnet mask, subnetting, host, network ID dan lain sebagainya. Akan tetapi bagi yang masih awam namun ingin mengetahui lebih dalam tenang saja. Pada pembahasan kali ini kami akan membahas wawasan seputar hal tersebut.
Bagi seseorang yang berkecimpung di dunia jaringan diharuskan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan IP Address. Termasuk cara cepat menghitung IP Address. Untuk mengetahui lebih lanjut silakan simak pembahasan di bawah ini.
Pengertian IP Address

Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung IP Address, mari kita bahas apa itu IP Address. IP merupakan singkatan dari Internet Protokol, sedangkan address merupakan bahasa Inggris dari alamat.
IP Address adalah deretan angka biner antara 32 bit hingga 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk setiap komputer host yang ada dalam suatu jaringan internet. Panjang angka ini adalah 32 bit untuk IPv4 (IP versi 4) dan 128 bit untuk IPv6 (IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
Pengertian Subnet Mask
Ada IP Address, maka juga ada subnet mask. Subnet mask adalah penentu porsi Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi subnet mask ini adalah untuk membedakan Network ID dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data apakah lokal atau remote.
Network ID sendiri adalah bagian dari IP Address yang fungsinya untuk menunjukkan di jaringan mana komputer atau device tersebut berada. Sementara Host ID menunjukkan server, router, workstation dan host TCP/IP lainnya yang berada di dalam jaringan tersebut.
Kelas IP Address
Seperti yang telah disinggung di atas, IP Address terbagi menjadi dua. Yaitu Network ID dan Host ID. Network ID berfungsi menentukan alamat dalam jaringan, sementara host ID berfungsi menentukan alamat dari peranti jaringan yang sifatnya unik dan tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lain.
Lebih mudahnya, network ID ibaratnya adalah jalan. Sedangkan host ID adalah nomor rumah.
Umumnya IP Address terbagi menjadi lima kelas. Antara lain class A, B, C, D dan E. Silakan simak tabel di bawah ini.

Dari kelima kelas di atas, yang lazim digunakan adalah kelas A-C. Pada setiap kelas, angka pertama dan terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan. Sebab biasanya dipakai sebagai valid host ids.
Contohnya, pada kelas A yang tidak disarankan dipakai adalah 0 dan 127, kelas B 128 dan 192 dan kelas C 191 dan 224. Ii biasanya dipakai sebagai loopback address.
Perlu dicatat, alamat network ID dan host ID tidak boleh semuanya 0 atau 1. Sebab jika jika seluruh angka adalah angka biner maka alamat tersebut menjadi floaded broadcast.
Masing-masing kelas IP address mempunyai jumlah network dan host ID yang berbeda-beda. Supaya lebih jelas silakan simak tabel berikut.

Agar lebih jelas dalam menentukan kelas IP address, silakan lihat gambar di bawah ini.

Pada kelas A 8 oktet pertama menjadi alamat network. Sementara 24 bits sisanya adalah alamat untuk host yang bisa dipakai. Dengan begitu host yang bisa digunakan dalam kelas ini adalah:
224– 2 = 16.777.214 host
“-2” di atas maksudnya adalah alamat loopback yang tidak dapat kita gunakan.
Lalu untuk kelas B menggunakan 16 bit pertama sebagai network, sedangkan sisanya bertugas sebagai address. Dua oktet sisanya (16 bits) dipakai untuk alamat, yang artinya dalam kelas B jumlah host yang bisa digunakan sebanyak:
216 – 2 = 65.534 host
Sementara pada kelas C network yang tersedia lebih banyak, yakni 24 bit. Sedangkan 8 bit sisanya dipakai sebagai host. Maka host yang bisa kita manfaatkan:
28 – 2 = 254 host

Menghitung Subnetting
Setelah mengetahui definisi IP Address, subnet mask beserta kelas IP address, kini mari kita bahas tentang cara menghitung subnet mask. Menghitung subnetting terbagi menjadi dua metode, yaitu dengan cara binary dan cara khusus.
Jika dicermati, kebanyakan IP Address yang dipakai adalah 192.168.1.2. Akan tetapi juga ada yang menulisnya 192.168.1.2/24 yang dapat diartikan IP Address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Mengapa bisa demikian?
Sebab /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Artinya subnet mask-nya bila ditulis ke dalam angka biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep tersebut disebut dengan istilah CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Supaya lebih jelas silakan simak tabel di bawah ini.
| Subnet Mask | Nilai CIDR |
| 255.128.0.0 | /9 |
| 255.192.0.0 | /10 |
| 255.224.0.0 | /11 |
| 255.240.0.0 | /12 |
| 255.248.0.0 | /13 |
| 255.252.0.0 | /14 |
| 255.254.0.0 | /15 |
| 255.255.0.0 | /16 |
| 255.255.128.0 | /17 |
| 255.255.192.0 | /18 |
| 255.255.224.0 | /19 |
| 255.255.240.0 | /20 |
| 255.255.248.0 | /21 |
| 255.255.252.0 | /22 |
| 255.255.254.0 | /23 |
| 255.255.255.0 | /24 |
| 255255255128 | /25 |
| 255255255192 | /26 |
| 255255255224 | /27 |
| 255255255240 | /28 |
| 255255255248 | /29 |
| 255255255252 | /30 |
Rumus Menghitung Banyak Subnet
Untuk mengetahui banyaknya subnet, kita menggunakan rumus:
Banyaknya subnet = 2n – 2
Keterangan:
n = jumlah binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Untuk kelas C adalah oktet keempat atau paling terakhir, sedangkan kelas B 2 oktet terakhir dan kelas A 3 oktet terakhir.
Rumus Menghitung Jumlah Host per Subnet
Dalam mencari jumlah host per subnet, kita pakai rumus berikut:
Jumlah host per subnet = 2m – 2
Keterangan:
m = jumlah binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Cara Menghitung IP Address Kelas C
Mari kita bahas cara cepat menghitung IP Address. Untuk pertama-tama dimulai dari cara menghitung subnet IP Address kelas C.
Contohnya ada sebuah network address 192.168.1.0/26. Lalu kita diharuskan untuk melakukan subnetting. Berikut adalah penyelesaiannya.
Seperti yang dapat dilihat, IP Address di atas masuk dalam kategori kelas C dengan subnet mask /26 atau 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
- Jumlah subnet = 2n= 22 = 4 subnet
- Jumlah host per subnet = 2m – 2 = 26 – 2 = 62 host
- Blok subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Maka subnet selanjutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128 dan 192.
- Maka langkah berikutnya adalah menentukan host dan broadcast yang valid. Untuk mengetahuinya bisa dengan membuat tabelnya. Untuk dicatat, host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
| Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
| Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
| Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
| Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Perhitungan subnetting untuk IP address kelas C telah selesai. Anda juga bisa menggunakan contoh soal di atas untuk subnet mask lainnya. Berikut adalah subnet mask untuk kelas C.
| Subnet Mask | Nilai CIDR |
| 255.255.255.128 | /25 |
| 255.255.255.192 | /26 |
| 255.255.255.224 | /27 |
| 255.255.255.240 | /28 |
| 255.255.255.248 | /29 |
| 255.255.255.252 | /30 |
Cara Menghitung IP Address Kelas B
Untuk melakukan subnetting IP Address kelas B, pertama-tama mari melihat tabel subnet mask di bawah ini.
| Subnet Mask | Nilai CIDR |
| 255.255.128.0 | /17 |
| 255.255.192.0 | /18 |
| 255.255.224.0 | /19 |
| 255.255.240.0 | /20 |
| 255.255.248.0 | /21 |
| 255.255.252.0 | /22 |
| 255.255.254.0 | /23 |
| 255.255.255.0 | /24 |
| 255255255128 | /25 |
| 255255255192 | /26 |
| 255255255224 | /27 |
| 255255255240 | /28 |
| 255255255248 | /29 |
| 255255255252 | /30 |
Sebagai informasi, untuk CIDR /17 hingga /24 caranya sama persis dengan subnetting kelas C. Akan tetapi blok subnet yang dimasukkan langsung ke oktet ketiga, bukan oktet keempat seperti pada kelas C.
Lalu untuk CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnetnya ada pada oktet keempat. Namun setelah selesai oktet ketiga berjalan maju dari 0, 1, 2, 3 dan seterusnya.
Berikutnya kita akan membahas bagaimana cara menghitung subnetting IP Address kelas B. Pertama-tama yang kita bahas adalah CIDR /17 – /24. Sebagai contohnya adalah IP address 172.16.0.0/18 atau 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Maka langsung saja kita cari jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet dan juga alamat host dan broadcast yang valid.
- Jumlah subnet = 22 = 4 subnet.
- Jumlah host per subnet = 214 – 2 = 16.382 host.
- Blok subnet = 256 – 192 = 64. Subnet selanjutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Maka subnet lengkapnya menjadi 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid:
| Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
| Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
| Host Terakhir | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
| Broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16..255.255 |
Selanjutnya adalah contoh soal untuk IP address kelas B dengan CIDR /25 sampai /30. Kita ambil contoh network address 172.16.0.0/25. Subnet mask /25 artinya 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Perhitungan:
- Jumlah subnet: 29= 512 subnet.
- Jumlah host per subnet : 27 – 2 = 126 host
- Blok subnet = 256 – 128 = 128.
- Alamat host dan broadcast yang valid.
| Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
| Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
| Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
| Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 |
Cara Menghitung IP Address Kelas A
Cara menghitung subnet untuk kelas A sebenarnya sama saja. Yang membedakan adalah oktet yang dihitung. Untuk kelas A adalah 2-4 oktet (3 oktet terakhir). Lalu subnet mask yang bisa digunakan adalah subnet mask dari CIDR /8 sapai /30.
Contohnya adalah network address 10.0.0.0/16. Subnet mask /16 dapat diartikan 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Perhitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4 dan seterusnya.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
| Subnet | 1. 0.0.0 | … | 1. 254.0.0 |
| 2. 1.0.0 | 2. 255.0.0 | ||
| Host Pertama | 1. 0.0.1 | … | 1. 254.0.1 |
| 2. 1.0.1 | 2. 255.0.1 | ||
| Host Terakhir | 1. 0.255.254 | … | 1. 254.255.254 |
| 2. 1.255.254 | 2. 255.255.254 | ||
| Broadcast | 1. 0.255.255 | … | 1. 254.255.255 |
| 2. 1.255.255 | 2. 255.255.255 |
<div style="background: #000000; border: 2px solid #FF0000; color: white; font-size: 20px; font-weight: bold; letter-spacing: 0.5em; padding: 15px;">
<marquee direction="left" scrollamount="6" align="center">Contoh Tulisan Berjalan</marquee>
</div>
<marquee direction="left" scrollamount="6" align="center">Contoh Tulisan Berjalan</marquee>
</div>
Contoh Soal Dan Penyelesaian Konversi Bilangan
Contoh Soal Dan Penyelesaian Konversi Bilangan
Contoh Soal dan Penyelesaian Konversi Bilangan
- 1110102 = …………. 10 ?
Jawab :
1110102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 32 + 16 + 8 + 0 + 2 + 0
= 5810
Maka,
1110102 = 5810
- 10000112 = …………. 10 ?
Jawab :
10000112 = (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20)
= 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 2 + 1
= 67
Maka,
10000112 = 6710
- (101110 And Tahun Lahir Biner)2 = …………. 10 ?
Cara Menyelesaikan :
- Selesaikan Terlebih Dahulu Tahun Lahir Dalam Bentuk Biner.
Tahun Lahir = 1988
Untuk mengubah angka desimal (1988) menjadi biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
1988 : 2 = 994 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
994 : 2 = 497 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
497 : 2 = 248 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
248 : 2 = 124 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
124 : 2 = 62 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
62 : 2 = 31 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
31 : 2 = 15 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
15 : 2 = 7 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
7 : 2 = 3 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
3 : 2 = 1 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
1 : 2 = 0 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
0 : 2 = 0 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
11111000100
Kembali Ke Soal : (101110 And Tahun Lahir Biner)2 = …………. 10 ?
Menjadi : (101110 AND 11111000100)2 = …………. 10 ?
Karena Operasinya AND, Maka “Jika Keduanya Yang Bernilai 1 Maka Hasilnya Adalah 1, Selebihnya 0 ”.
101110 Dapat Ditulis 00000101110, Agar Panjang Datanya Sama Dengan Notasi Biner Lawannya yaitu 11111000100. Maka Hasilnya Adalah :
00000101110 AND 11111000100 = 00000000100 Atau Dapat Ditulis 100. (Karena Nol Didepan Tidak Berarti).
Maka Jawabannya Adalah :
(100)2 = …………. 10 ?
(100)2 = (1 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20)
= 4 + 0 + 0
= 4
Maka,
(100)2 = 410
- (1110101010)2 = …………. 16 ?
Cara Menyelesaikan :
- Bagi Menjadi Kelompok Yang Terdiri Dari 4 Digit Biner : 11 1010 1010
112 = (1 x 21) + (1 x 20) = 2 + 1 = 3
10102 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 10 = A
10102 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 10 = A
Maka Jawabannya Adalah
(1110101010)2 = 3AA16
- (10101101)2 = …………. 16 ?
Cara Menyelesaikan :
- Bagi Menjadi Kelompok Yang Terdiri Dari 4 Digit Biner : 1010 1101
10102 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 10 = A
11012 = (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 8 + 4 + 2 + 1 = 13 = D
Maka Jawabannya Adalah
(10101101)2 = AD16
- (111011)2 = …………. 16 ?
Cara menyelesaikan :
- Bagi Menjadi Kelompok Yang Terdiri Dari 4 Digit Biner : 11 1011
112 = (1 x 21) + (1 x 20) = 2 + 1 = 3
10112 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 8 + 0 + 2 + 1 = 11 = B
Maka Jawabannya Adalah
(111011)2 = 3B16
- (1010 + Tanggal Lahir Desimal)10 = …………. 16 ?
#Asumsi Saya : 1010 Itu adalah bilangan Biner Bukan Bilangan Decimal
Karena Tanggal Lahir Saya Tanggal 19,
Maka, (1010 + 19)10 =…………. 16 ?
Cara Menyelesaikan :
- Ubah Dulu 1010 Menjadi Desimal,
10102 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 10
Maka, Soal Menjadi :
(10 + 19 )10 = …………. 16 ?
(29)10 = …………. 16 ?
Langkah Konvert Desimal Ke Hexadecimal Adalah :
29 : 16 = 1 ( Sisa 13, Maka Ditulis [D] )
1 : 16 = 0 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
Dengan Demikian, Dari Perhitungan Didapatkan (29)10 = 1D
- (6328)10 = …………. 16 ?
6328 : 16 = 395 ( Sisa 8, Maka Ditulis [8] )
395 : 16 = 24 (Sisa 11, Maka Ditulis [B] )
24 : 16 = 1 ( Sisa 8, Maka Ditulis [8] )
1 : 16 = 0 ( Sisa 1, Maka Ditulis [8] )
Untuk Menuliskan Notasi Hexadecimalnya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
18B816
- (8371)10 = …………. 16 ?
8371 : 16 = 523 ( Sisa 3, Maka Ditulis [3] )
523 : 16 = 32 (Sisa 11, Maka Ditulis [B] )
32 : 16 = 2 ( Sisa 0, Maka Ditulis [0] )
2 : 16 = 0 ( Sisa 2, Maka Ditulis [2] )
Untuk Menuliskan Notasi Hexadecimalnya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
20B316
- (99 + Tanggal Lahir)10 = …………. 2 ?
Karena Tanggal Lahir Saya Tanggal 19,
Maka, (99 + 19)10 =…………. 2 ?
(118)10 =………………… 2 ?
Untuk mengubah angka desimal (118) menjadi biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
118 : 2 = 59 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
994 : 2 = 29 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
29 : 2 = 14 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
14 : 2 = 7 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
7 : 2 = 3 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
3 : 2 = 1 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
1 : 2 = 0 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
0 : 2 = 0 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
01110110 Atau 11101102
- (263)10 = …………. 2 ?
Untuk mengubah angka desimal (263) menjadi biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
263 : 2 = 131 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
131 : 2 = 65 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
65 : 2 = 32 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
32 : 2 = 16 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
16 : 2 = 8 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
8 : 2 = 4 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
4 : 2 = 2 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
2 : 2 = 1 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
1 : 2 = 0 (Sisa 1, Maka Ditulis [1])
0 : 2 = 0 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
0100000111 Atau 1000001112
- (A0)16 = …………. 2 ?
Jawab 1 (A0)16 = …………. 2 :
Cara Menyelesaikan :
- Pertama tama hitung A16 = (10 x 160)10 = 1010 , Setelah didapatkan bentuk Desimal, maka lakukan konversi ke biner seperti soal soal sebelumnya.
10 : 2 = 5 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
5 : 2 = 2 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
2 : 2 = 1 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
1 : 2 = 0 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
0 : 2 = 0 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
01010 Atau 1010
- Lalu Hitung 016 = (0 x 160)10 = 010, Setelah menjadi bentuk decimal, lakukan convert ke biner. Berikut Caranya :
0 : 2 = 0 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
0 (Bila Nilai Konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan 0 didepan hingga menjadi 4 digit biner) sehingga menjadi 0000 (Meskipun sebenarnya tidak begitu berarti).
Maka Didapat (AO)16 = 101000002
- (FD4)16 = …………. 10 ?
Cara Menyelesaikan :
(FD4)16 = (15 x 162) + (13 x 161) + (4 x 160) = 3840 + 208 + 4 = 405210
- (F00A + Bulan Lahir Hexa)16 = …………. 10 ?
Cara Penyelesaian :
Bulan Lahir Saya = Maret (3), Konvert Ke Bilangan Hexadecimal, Maka
3 : 16 = 0 ( Sisa 3, Maka Ditulis [3] ).
Maka 310 = 316. Selanjutnya kembali Ke Soal, Sehingga Soal akan berubah menjadi :
(F00A + 3)16 = …………. 10 ?
F00A
3 +
Karena A=10, Maka A + 3 = 10 + 3 = 13, Sehingga Hasil Penjumlahannya Adalah F0013 Atau F00D. Sehingga Soal Akan Berubah Menjadi :
(F00D)16 = …………. 10 ?
(F00D)16 = (15 x 163) + (0 x 162) + (0 x 161) + (13 x 160) = 61440 + 0 + 0 + 13 = 6145310
- (1101)16 = …………. 2 ?
Jawab :
(1101)16 = (1 x 163) + (1 x 162) + (0 x 161) + (1 x 160) = 4096 + 256 + 0 + 1 = 435310
Setelah menjadi bentuk decimal, baru dilakukan konversi ke biner.
4353 : 2 = 2176 ( Sisa 1, Maka Ditulis [1] )
131 : 2 = 1088 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
1088 : 2 = 544 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
544 : 2 = 272 ( Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
272 : 2 = 136 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
136 : 2 = 68 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
68 : 2 = 34 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0] )
34 : 2 = 17 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
17 : 2 = 8 (Sisa 1, Maka Ditulis [1])
8 : 2 = 4 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
4 : 2 = 2 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
2 : 2 = 1 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
1 : 2 = 0 (Sisa 1, Maka Ditulis [1])
0 : 2 = 0 (Tidak Ada Sisa, Maka Ditulis [0])
Untuk Menuliskan Notasi Binernya, Pembacaan Dilakukan Dari Bawah, Sehingga Menjadi
01000100000001 Atau 10001000000012
Maka Jawabannya Adalah,
(1101)16 = 10001000000012
source : ayyunaffiana92
Langganan:
Komentar (Atom)
Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik
Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik 1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan “Bapak dan Ibu yang saya hormat...
-
Cara Menghitung IP Address dan Subnet Mask + Contoh Soal Cara Menghitung IP Address – Pengetahuan dalam dunia Teknologi Informasi (TI...
-
Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik 1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan “Bapak dan Ibu yang saya hormat...
-
Contoh Soal Dan Penyelesaian Konversi Bilangan Contoh Soal dan Penyelesaian Konversi Bilangan 111010 2 = …………. 10 ? Jawab : ...